
Bumi pun Bernapas dan Berdenyut Seperti Manusia
Sebuah video viral menunjukkan bagaimana Bumi 'bernapas' dan memiliki detak 'jantung' yang berdenyut seperti manusia.
Sebuah video viral menunjukkan bagaimana Bumi 'bernapas' dan memiliki detak 'jantung' yang berdenyut seperti manusia.
Sisa-sisa purba dari bagian Bumi yang telah lama hilang dan diyakini berusia 120 juta tahun,telah ditemukan oleh para ahli di Pulau Kalimantan, Indonesia.
Dalam waktu kurang dari dua dekade, pemompaan air tanah kita telah memiringkan Bumi hingga 31,5 inch atau setara 80,01 cm.
Seorang pendaki menemukan ekosistem berusia 280 juta tahun di Alpen Italia, lengkap dengan jejak kaki hewan purba dan fosil tanaman dari era Permian.
Penemuan fosil Mosura fentoni di Burgess Shale, predator laut purba berusia 506 juta tahun, menawarkan wawasan baru tentang evolusi kehidupan di Bumi.
Peneliti menyebutkan bahwa oksigen di Bumi akan habis. Kita tidak sedang membicarakan cerita film tentang pasca-apokaliptik atau masa depan yang sangat jauh.
Para ilmuwan planet telah lama menganggap pasokan air planet kita datang setelah terbentuk dalam hujan batuan dan komet yang berendam hidrogen. Ada teori lain.
Sekitar 41 ribu tahun yang lalu, Homo sapiens mungkin bertahan hidup dari peningkatan radiasi Matahari menggunakan oker yang berfungsi seperti sunscreen.
Peristiwa dramatis dan dahsyat terjadi lebih dari 5 juta tahun lalu ketika air dari Samudra Atlantik melonjak melalui Selat Gibraltarmmemenuhi Laut Mediterania.
Hamparan lautan Bumi akan terlihat biru jika dilihat dari luar angkasa. Namun, ilmuwan menemukan jika lautan kita dulu pernah berwarna hijau.