
Menjaga Kedaulatan Negara di Angkasa dengan Bisnis Satelit
Indonesia sebagai negara kepulauan dihadapi tantangan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Keberadaan satelit dinilai jadi solusi dari persoalan itu.
Indonesia sebagai negara kepulauan dihadapi tantangan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Keberadaan satelit dinilai jadi solusi dari persoalan itu.
Kehadiran teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO) membuat lanskap bisnis satelit berubah, khususnya keberadaan satelit Geostationary Earth Orbit (GEO).
Usai Satelit Republik Indonesia (Satria-1), Thales Alenia Space dan SpaceX kembali dipercayai menangani proyek satelit Indonesia milik Telkom.
Thales Alenia Space memperlihatkan 'paket' kiriman satelit baru Telkom diberangkatkan dari pabriknya di Nice, Prancis, menuju Pelabuhan Cape Canaveral, AS.
Thales Alania Space telah merampungkan satelit baru milik Telkom. Kini wahana tersebut dalam perjalan dan siap meluncur pada pertengahan Februari 2024.
Ini Satelit Satria-1 yang jadi upaya pemerintah RI dalam meratakan internet di seluruh negeri untuk memudahkan akses pendidikan.
Telkom akan meluncurkan satelit baru pada pertengahan Februari 2024 dari Cape Canaveral, Florida, AS, dibawa roket Falcon 9 milik SpaceX.
Telkom mengungkapkan satelit baru miliknya yang diluncurkan Februari 2024 dirakit oleh Thales Alenia Space dan diterbangkan oleh roket SpaceX milik Elon Musk.
Telkom mengungkapkan satelit baru miliknya ini lebih canggih dari pendahulunya. Satelit ini akan diluncurkan dari Cape Canaveral, AS, pertengahan Februari 2024.
Telkom melalui anak perusahaannya Telkomsat akan meluncurkan satelit baru di Cape Caneveral, Florida, Amerika Serikat, pada tahun 2024.