
Rusia Dibanjiri Sanksi AS-Eropa, Putin Balik Melawan!
Presiden Rusia Vladimir Putin akan pede bertaruh negaranya dapat menahan dan melawan dampak sanksi internasional lebih lama dari yang diasumsikan.
Presiden Rusia Vladimir Putin akan pede bertaruh negaranya dapat menahan dan melawan dampak sanksi internasional lebih lama dari yang diasumsikan.
Amerika Serikat (AS) dan Jerman memberikan sanksi untuk Rusia setelah Rusia diketahui mengerahkan tambahan kekuatan militernya di perbatasan Ukraina.
Keputusan yang dibuat Biden membuat Rusia tidak bisa menerima atau mengumpulkan uang dan tidak bisa lagi menjual utang barunya di pasar AS serta pasar Eropa.
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya ke Ukraina, harga minyak mentah menjadi US$ 99 per barel.
Rusia baru-baru ini memerintahkan pasukannya ke Ukraina. Amerika Serikat (AS) hingga Uni Eropa akan memberikan sanksi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan penghentian sementara proses pemberian izin proyek jaringan pipa Nord Stream 2.
Saham Rusia melemah dan rubel rebound dari rekor terendah pada Selasa (22/2).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua negara yang mendeklarasikan diri pecah dari Ukraina. Kecaman dunia pun datang usai pernyataan tersebut.
Lembaga pemeringkat Rusia (Analytical Credit Rating Agency/ACRA) memperkirakan sejumlah bank Rusia mengimpor uang sebesar US$ 5 miliar atau Rp 71,5 triliun.
Dua maskapai yaitu Air France dan Lufthansa Group, menangguhkan penerbangan ke Ukraina karena kekhawatirannya akan invasi yang dilakukan Rusia.