
Paniknya Naufal, 'Tertembak' Saat Demo hingga Diantar Orang Asing ke RS
Seorang mahasiswa mengaku 'tertembak' saat demo di sekitar Gedung DPR. Saking paniknya, ia sampai tak tahu siapa yang mengantarnya ke rumah sakit.
Seorang mahasiswa mengaku 'tertembak' saat demo di sekitar Gedung DPR. Saking paniknya, ia sampai tak tahu siapa yang mengantarnya ke rumah sakit.
Sebanyak 90 pasien korban demo DPR dirawat di RSPP. Korban yang berasal dari kalangan mahasiswa, media, dan relawan tersebut kebanyakan dilanda kepanikan.
Bentrokan yang pecah dalam demo mahasiswa tak cuma menyebabkan cedera fisik. Trauma psikis juga bisa muncul karena situasi tak terduga.
Sebagian besar demonstran yang dirawat di RS Pusat Pertamina merupakan korban gas air mata. Tidak ada trauma psikis, tetapi sebagian mengalami histeria.
"Itu pengakuan sepihak dari pasien, dokter nggak bisa lihat ada peluru atau nggak," kata Kabid Humas RSPP Agus W.
Mahasiswa bernama Nobil itu mengalami luka di bagian pipi. Dia mendapat jahitan akibat luka yang diklaimnya dari peluru karet.
Salah seorang demonstran yang dirawat di RSPP mengalami perdarahan otak. Dua lainnya mengalami trauma menda tumpul dan muntah karena gas air mata.
RSPP masih merawat 3 mahasiswa yang menjadi korban luka saat kericuhan demonstrasi di depan gedung DPR. Salah satu mahasiswa disebut mengalami pendarahan otak.
RSPP menangani 90 korban unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan gedung DPR. Sebanyak 87 korban sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
"Pembiayaan ini ditanggung oleh Kemenkes dan sudah diterbitkan surat tadi malam," ujar Kabid Humas RSPP Agus W Susetyo.