
5 Fakta Jam Gadang, Ikon Bukittinggi Kembaran Big Ben London
Jam Gadang menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi di Bukittinggi, Sumatra Barat. Selain ikonik, Jam Gadang juga punya sederet fakta unik.
Jam Gadang menjadi objek wisata yang wajib dikunjungi di Bukittinggi, Sumatra Barat. Selain ikonik, Jam Gadang juga punya sederet fakta unik.
Jam Gadang di Bukittinggi sering disebut sebagai kembaran Big Ben di London. Sebabnya, keduanya menggunakan mesin jam yang sama.
Suku Anak Dalam (SAD) memiliki cara sendiri untuk menyembuhkan kesedihan setelah anggota keluarga meninggal. Mereka akan pergi jauh atau disebut melangun.
Para induk (sebutan untuk ibu) Suku Anak Dalam (SAD) punya keahlian menganyam. Hasilnya dijual, jadi sumber penghasilan.
Suku Anak Dalam (SAD) dikenal sangat memuliakan perempuan. Bahkan untuk urusan rumah tangga, keputusan ada di tangan induk.
Sebagai suku minoritas di Sumatra, kehidupan Suku Anak Dalam memang jarang terekspos. Suku ini rupanya punya cara hidup yang unik.
Suku Anak Dalam memiliki tradisi pernikahan yang unik dari masyarakat umum. Calon pengantin harus mendapat persetujuan paman sebelum menikah.
Beda pulau beda juga menu ikan bakarnya. Seperti di Samosir, hidangan ikan bakar di sini dikenal dengan nama natinombur yang berbeda dengan ikan bakar lainnya.
Suku Anak Dalam (SAD) di Pelepat, Bungo, Jambi memiliki satu tarian spesial, tari bedeti. Tarian itu begitu magis.
Sebelum meminang gadis Suku Anak Dalam (SAD), para lelaki harus melewati sejumlah tes untuk mendapatkan restu. Termasuk, memenangkan sayembara.