
Ketua Umum Fatayat NU Tegaskan Tak Pernah Ajak Boikot Produk Prancis
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan tidak pernah sama sekali melakukan ajakan untuk memboikot produk-produk Prancis.
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menegaskan tidak pernah sama sekali melakukan ajakan untuk memboikot produk-produk Prancis.
"Kami bukan perusahaan Prancis, kami perusahaan Indonesia. Semua produk kami 95% dibuat di Indonesia, untuk Indonesia,"
Bila aksi ini terus berlarut-larut, apa dampaknya bagi ekonomi Indonesia secara menyeluruh?
Seberapa dekat Indonesia dengan Prancis? Seberapa besar ketergantungan Prancis terhadap pasar Negeri Khatulistiwa ini maupun sebaliknya?
212 Mart di Bandar Lampung, Lampung, serentak boikot produk-produk dari Prancis. Aksi boikot itu sudah dilakukan sejak Rabu (4/11).
APRINDO atau Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia mengimbau peritel yang menjadi anggotanya untuk menarik produk bertuliskan 'made in Prancis'.
Politikus di DPR punya pendapat berbeda soal aksi sejumlah orang membeli produk Prancis dan membakarnya sebagai bentuk protes. Ini kata mereka.
Pemilik gerai ritel dibuat resah karena adanya oknum yang melakukan sweeping ke toko-toko ritel. Berikut fakta-faktanya.
Mulai muncul sekelompok orang yang melakukan aksi terhadap produk Prancis. Polri mengatakan bakal bersinergi dengan TNI untuk mengamankan pertokoan hingga mal.
Polisi menyebut tidak ada aksi sweeping ormas di minimarket tersebut. Produk Prancis yang dibakar massa diambil secara legal, yakni dibeli oleh ormas tersebut.