
Menyusuri Jejak Bencana Tsunami dan Likuifaksi Palu
September 2018 menjadi peristiwa yang tak akan pernah terlupakan bagi warga Palu, Sulawesi Tengah. Bencana alam Tsunami dan Likuifaksi melanda kawasan tersebut.
September 2018 menjadi peristiwa yang tak akan pernah terlupakan bagi warga Palu, Sulawesi Tengah. Bencana alam Tsunami dan Likuifaksi melanda kawasan tersebut.
"Oknum sipir yang ditangkap oleh Polda Sulteng 23 April 2020 lalu akan kami pecat, dan tidak menerima gaji," kata Lilik.
Prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu meratakan dan membersihkan area yang terdampak likuifaksi di Petobo, Kota Palu, Sulteng.
TNI melakukan mencarian titik mata air bersih di kawasan Petobo, wilayah permukiman yang mengalami likuifaksi saat gempa bumi terjadi. Seperti apa kerjanya?
Kawasan likuifaksi Sulteng akan jadi kawasan hijau. Rencana persisnya, kawasan tersebut akan ditimbun terlebih dahulu menjadi pemakaman massal.
Petobo, Balaroa, dan Jono Oge dibom air. Water bombing ini dilakukan untuk menyebar disinfektan pencegah hewan penular penyakit dari mayat tak terevakuasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan laporan lisan dari kepala desa di Petobo dan Balaroa, Palu sebanyak 5.000 orang masih belum ditemukan.
"Kami berlima tinggal serumah di rumah warisan orang tua," terang Sastra. Rumah itu kini terbawa lumpur entah ke mana.
Wilayah yang 'ditelan bumi' itu mencapai 180 hektare dari total luas keseluruhan Petobo sekitar 1.040 hektare.
"Kami berlima tinggal serumah di rumah warisan orang tua," terang Sastra. Rumah itu kini terbawa lumpur entah ke mana.