
Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, 10 Tentara Iran Dibui hingga 10 Tahun
Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman penjara beragam, terberat 10 tahun penjara, terhadap 10 tentaranya terkait ditembak jatuhnya pesawat maskapai Ukraina.
Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman penjara beragam, terberat 10 tahun penjara, terhadap 10 tentaranya terkait ditembak jatuhnya pesawat maskapai Ukraina.
Sepuluh personel militer Iran diadili pada hari Minggu (21/11) waktu setempat sehubungan dengan jatuhnya pesawat penumpang Ukraina pada tahun 2020.
Pengadilan Kanada menjatuhkan putusan yang menyebut Iran secara sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraine International Airlines, awal tahun lalu.
Otoritas Iran mendakwa 10 pejabat terkait kasus ditembak jatuhnya sebuah pesawat penumpang maskapai Ukraina pada Januari 2020 lalu.
Kabinet Iran memberi $ 150.000 atau setara dengan Rp 2,1 miliar untuk keluarga masing-masing dari 176 korban pesawat Ukraina yang jadi korban salah tembak.
Disebutkan juga bahwa ada indikasi para penumpang masih hidup usai rudal pertama menghantam pesawat.
Kotak hitam pesawat Ukraina yang jatuh di Teheran mengungkapkan kalau pilot masih hidup setelah serangan rudal pertama yang menghantam pesawat.
Iran telah mengirimkan kotak hitam pesawat penumpang Ukraina ke Prancis. Pesawat itu menjadi korban salah tembak Iran pada Januari lalu.
Iran lagi-lagi salah tembak sasaran. Jika dulu yang jadi korban salah sasaran adalah pesawat sipil Ukraina, kini korbannya kapal perang Iran.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menduga Iran sejak awal tahu bahwa rudalnya telah menyebabkan pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines jatuh.