
Ilmuwan Ungkap Bukti Baru, Lagi-lagi Temuan Cacar Monyet di Air Mani
Peneliti di Italia kembali menemukan bukti baru tentang keberadaan virus cacar monyet pada air mani. Seperti apa hasilnya? Berikut penjelasannya.
Peneliti di Italia kembali menemukan bukti baru tentang keberadaan virus cacar monyet pada air mani. Seperti apa hasilnya? Berikut penjelasannya.
CDC melaporkan sederet gejala tidak biasa pada pasien cacar monyet. Termasuk ruam di anus dan mulut hingga sulit buang air besar, begini laporannya.
WHO mengkhawatirkan penularan cacar monyet ke kelompok berisiko tinggi. Apalagi kini sudah ada konfirmasi kasus positif cacar monyet pada anak-anak.
Meski tak lagi menyatakan cacar monyet sebagai darurat global, WHO tetap menyorot ancaman wabah ini. Begini kondisi mayoritas pasien menurut laporan WHO.
Hingga kini Kemenkes melaporkan belum ada temuan kasus cacar monyet di RI. Namun, pihaknya tetap menyorot risiko komplikasi dan gejala pada pasien cacar monyet.
Kemenkes RI melaporkan hingga kini tak ditemukan kasus cacar monyet di RI. Namun waswas, ini yang disorot Kemenkes kelak wabah cacar monyet masuk Indonesia.
Kemenkes RI menyebut ada 9 dugaan kasus cacar monyet yang ditelusuri. Namun berdasarkan pengecekan, semua temuan tersebut tidak terbukti infeksi cacar monyet.
CDC menguak bukti penularan lokal cacar monyet, di samping penularan dari pelaku perjalanan luar negeri. Bisa dari handuk dan tempat tidur, ini penjelasannya.
Jubir Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril menjabarkan penularan cacar monyet baik dari hewan ke hewan maupun hewan ke manusia. Berikut pemaparannya!
Sudah ada 3.335 kasus cacar monyet yang dilaporkan di seluruh dunia, Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara. Begini cara penularan cacar monyet.