
Komisi E DPRD DKI Tanyai Dinsos soal Pengemis Tajir Berduit Rp 194 Juta
Komisi E DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Dinas Sosial DKI. Anggota Komisi E bertanya soal pengemis tajir yang kedapatan bawa duit Rp 194,5 juta.
Komisi E DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja bersama Dinas Sosial DKI. Anggota Komisi E bertanya soal pengemis tajir yang kedapatan bawa duit Rp 194,5 juta.
Penangkapan itu bermula saat petugas Sudin Sosial Jakarta Selatan melakukan pengecekan ke lokasi pengemis tajir itu beraksi di kawasan Kebayoran Lama.
"Kami tanya dari mana sumber uang diperoleh, jawaban dia 'ada banyak orang datang ke saya ngasih (uang) padahal saya nggak minta'," ujar Kepala Panti.
Mukhlis, pengemis yang membawa uang Rp 194,5 juta, diamankan Dinas Sosial DKI Jakarta. Mukhlis dibawa Dinsos ke panti sosial untuk diamankan dan diinterogasi.
Seorang pengemis di Sragen terjaring razia satpol PP. Saat diperiksa ternyata membawa uang Rp 12 juta dan deposito. Petugas pun kaget saat menghitung uang itu.
Fenomena pengemis berduit tidak hanya dijumpai di kota besar, tetapi juga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Bagaimana ceritanya?
Pengemis di Makassar pendapatannya mencapai ratusan ribu rupiah per hari. Mereka mengaku mau berhenti asalkan diberi uang pensiun Rp 5 juta per bulan. Lho!
Lakona menjadikan pengemis sebagai sebuah pekerjaan utamanya. Dari mengemis, dia mendapatkan uang hingga ratusan ribu per hari.
Legiman sudah dua kali terjaring razia PGOT Satpol PP Pati. Yang pertama membawa uang Rp 1 juta lebih. Penangkapan kedua membawa uang Rp 695 ribu.
Pengemis Legiman di Pati mengaku memiliki tabungan di bank senilai Rp 900 juta serta aset rumah dan tanah dengan total Rp 525 juta. Benar atau bohong?