
Komnas HAM Serahkan Laporan Penembakan Pendeta di Papua ke Jokowi
Komnas HAM menyerahkan hasil investigasi kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Komnas HAM menyerahkan hasil investigasi kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Kabupaten Intan Jaya, Papua kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Komnas HAM memaparkan beberapa temuannya mulai dari penyebab kematian hingga identifikasi terduga pelaku penembakan.
Ketua Tim Kemanusiaan untuk Intan Jaya Haris Azhar mengungkap hasil investigasi terkait penembakan pendeta Yeremia Zanambani.
LPSK menerima permintaan perlindungan saksi dari gereja terkait tertembaknya Pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, Papua.
PGI mengapresiasi kinerja TGPF mengusut kasus penembakan di Intan Jaya. PGI meminta aparat yang diduga terlibat pembunuhan Pendeta Yeremia diproses hukum.
Hasil investigasi TGPF menyatakan tewasnya Pendeta Yeremia diduga ada keterlibatan oknum aparat atau pihak ketiga. TNI menyatakan menghormati hasil temuan TGPF.
TGPF mengungkap alasan jenazah Pendeta Yeremia Zanambani dimakamkan pada hari Minggu. TGPF mengatakan keputusan itu diambil terkait alasan keamanan.
Menko Polhukam Mahfud Md membacakan hasil investigasi TGPF. Mahfud mengatakan peristiwa tewasnya pendeta Yeremia Zanambani diduga ada keterlibatan oknum aparat.
Tim TGPF penembakan pendeta di Intan Jaya batal menyerahkan hasil investigasi ke Menko Polhukam Mahfud Md. Penyerahan laporan diundur Rabu (21/10) pekan ini.
TGPF penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Papua rencananya akan melaporkan hasil temuan ke Menko Polhukam Mahmud Md hari ini. Namun diundur menjadi Rabu.