
Pelindo Merger, RI Punya Operator Terminal Peti Kemas Kelas Dunia
Perjalanan rencana merger Pelindo hingga terwujud di 1 Oktober 2021.
Perjalanan rencana merger Pelindo hingga terwujud di 1 Oktober 2021.
Pelindo I menggandeng Port of Rotterdam dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co., Ltd. (Zhejiang) mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Dana PKBL tersebut terbagi dalam dua program yakni Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
Pelindo I menargetkan arus bongkar muat peti kemas sebesar 1,57 juta TEUs pada tahun ini atau tumbuh 10% dibanding 2020.
Proyeksi pertumbuhan didasarkan potensi Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE), dan optimalisasi Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan Fase 2.
Pelindo I akan memperkuat bisnis marine services, integrated port & industrial area, digitalisasi pelabuhan, layanan logistic terintegrasi dan kolaborasi.
Sampai dengan November 2020, Pelindo I melayani kunjungan kapal dengan total volume angkutan sebesar 145,19 juta GT (Gross Tonnage) atau meningkat 22,3 %.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menyiapkan fasilitas dan layanan angkutan laut di 10 terminal penumpang di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Kepri.
Pelindo 1 dan Pertamina bersinergi mengelola sarana-fasilitas bunker penunjang bahan bakar minyak dan jalur pipa gas di kawasan dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
2 BUMN keroyokan untuk pengelolaan sarana dan fasilitas bunker penunjang BBM dan jalur pipa gas di Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung.