
Jokowi Minta Proses Hukum Pelaku Rasisme dan Kerusuhan
Presiden Jokowi juga meminta agar para pelaku kerusuhan di Papua ditindak.
Presiden Jokowi juga meminta agar para pelaku kerusuhan di Papua ditindak.
Sebanyak 250 personel Brimob Polda Jambi diberangkatkan ke Papua untuk membantu pengamanan wilayah.
Stafsus Presiden untuk urusan Papua, Lenis Kogoya, menginstruksikan kepala suku setempat untuk tidak terlibat unjuk rasa.
"Kegiatan distribusi barang tetap jalan. Hanya pintu depan kita tutup dengan kontainer untuk jaga keamanan sementara," kata Farid Padang.
Sebanyak 250 personel dari Satuan Brimob Polda Sumatera Selatan dikirim ke Papua. Pengiriman dilakukan dalam rangka pengamanan pascademo yang berujung rusuh.
"Dalam akhir perbincangan, kita sepakat yang utama adalah bagaimana kita segera mengakhiri suasana yang tegang, suasana panas, demo anarkis ini," kata Wiranto.
Wiranto menyebutkan proses hukum bagi siapa pun yang melakukan tindak pidana, terutama yang memicu aksi berujung kerusuhan di Papua-Papua Barat.
"Sampai tadi pagi saya call, tutup mas (SPBU di Kota Jayapura). Tutup-bukanya mengikuti arahan dari aparat keamanan,"
Kerusuhan di Papua membuat banyak pihak mengungkapkan keprihatinannya. Termasuk dari para tenaga kesehatan yang pernah mengabdi di wilayah terdalam Papua.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meminta pemerintah untuk membuka dialog dengan warga Papua.