
Kisah Ipin Warga Sukabumi yang Tinggal di Gubuk 2x2 Meter
Nasib malang dialami Ipin. Pemuda 26 tahun itu hidup seorang diri di gubuk berukuran sekitar 2x2 meter di Kampung Bantarmuncang, Kabupaten Sukabumi.
Nasib malang dialami Ipin. Pemuda 26 tahun itu hidup seorang diri di gubuk berukuran sekitar 2x2 meter di Kampung Bantarmuncang, Kabupaten Sukabumi.
Beragama kisah dan cerita menarik warga penghuni pinggir rel kereta api di Bandung. Mulai dari bisingnya kereta api yang melintas hingga cerita 'jurig torek'.
Sejumlah anak asyik bermain layangan di atas rel kereta api. Mereka nampak tidak takut dan terbiasa dengan bisingnya suara kereta api.
Sopian Hadi (34) meniup peluitnya sambil bergegas menarik tambang yang diikatkan langsung ke besi portal di depan palang pintu perlintasan.
Para penghuni pinggir rel ini berdamai dengan lingkungan tempat tinggal yang membahayakan nyawa.
Suara kereta api saat malam hari lebih terdengar nyaring ketimbang saat siang. Suara kereta mendominasi.
Sebuah cerita dari piggiran rel kereta api di Kota Bandung. Rel kereta api menjadi ruang tempat bermain hingga memadu kasih para remaja.
"Mungkin dianggapnya lucu, karena orang lain mengayuh pedal itu pakai kaki, sedangkan saya pakai tangan," kata Wahyu, petugas palang pintu perlintasan kereta.
Warga dijanjikan uang kompensasi Rp 250 ribu per meter untuk rumah permanen. Mereka menolak rumahnya dibongkar.
Moda transportasi kereta api memiliki sejarah panjang di Indonesia. Hal itu seiring melimpahnya hasil bumi kala masih di bawah pemerintahan Hindia Belanda.