
Makin Waspada, Taiwan Ciptakan Tes PCR untuk Deteksi Virus Baru Langya
Taiwan mengembangkan metode diagnostik PCR untuk mendeteksi Langya henipavirus (LayV). Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan menyebarnya virus tersebut.
Taiwan mengembangkan metode diagnostik PCR untuk mendeteksi Langya henipavirus (LayV). Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan menyebarnya virus tersebut.
Virus baru muncul lagi di China, tetapi para peneliti mengungkap kabar baik di balik temuan kasus tersebut. Benarkah berpotensi jadi pandemi selanjutnya?
Selama satu pekan 20Detik mengumpulkan berita terpopuler di dunia hiburan hingga kesehatan. Dari naiknya tarif Pulau Komodo hingga Sule-Nathalie resmi bercerai.
Belakangan heboh munculnya virus baru yaitu virus Langya yang menginfeksi 35 orang di China. Kini, virus tersebut dalam pantauan CDC Eropa.
China kembali digemparkan virus baru yaitu Langya. Epidemiolog menyoroti kemungkinan virus zoonosis yang bisa jadi ancaman di RI, termasuk Langya.
Muncul virus baru bernama Langya. Virus tersebut kemungkinan besar ditularkan dari hewan ke manusia. Begini kata Epidemiolog Dicky Budiman...
[China dilanda virus Langya, gejala yang dikeluhkan disebut 'mirip' COVID-19. Akankah virus Langya bakal menjadi pandemi berikutnya? Ini kata pakar.]
Virus Langya atau Langya henipavirus (LayV) muncul di wilayah timur China. Saat ini sudah 35 kasus yang dilaporkan. Apa itu virus Langya dan apa saja gejalanya?
35 orang di China terinfeksi virus baru bernama Langya yang kemungkinan besar ditularkan dari hewan ke manusia. Berikut gejala yang dikeluhkan...
Virus baru muncul dari timur China, namanya virus Langya henipavirus (LayV). Saat ini ada 35 kasus virus Langya yang dilaporkan di Provinsi Henan dan Shandong.