
Samsara Museum Bukan Cuma tentang Siklus Hidup Orang Bali, tapi Lingkungan
Samsara Living Museum merupakan museum yang mengisahkan siklus hidup orang Bali. Termasuk di dalamnya mengajak peduli lingkungan, seperti apa?
Samsara Living Museum merupakan museum yang mengisahkan siklus hidup orang Bali. Termasuk di dalamnya mengajak peduli lingkungan, seperti apa?
Orang Bali harus melalui banyak ritual mulai dari kelahiran hingga kematian. Salah satunya ritual unik di dalamnya adalah menek kelih.
Samsara Living Museum tak hanya destinasi biasa. Saat Covid-19, museum yang satu ini menghidupkan tradisi mepatung dan mengolah arak menjadi hand sanitizer.
Tak hanya berkeliling museum dan mempelajari siklus hidup manusia Bali. Di Samsara Living Museum traveler bisa mencicipi langsung arak khas Samsara. Gratis!
Samsara Living Museum tidak hanya memperkenalkan siklus hidup Manusia Bali, tapi juga melakukan konservasi. Ada 150 tanaman upakara yang dikonservasi.
Pengelola Samsara Living Museum menggandeng warga sekitar sebagai karyawan. Selain itu, homestay milik warga juga dibina, serta produk lokal menjadi oleh-oleh.
Bukan museum biasa, Samsara Living Museum tidak hanya menawarkan destinasi wisata. Museum di Karangasem, Bali itu membantu warga lokal dalam mengelola usaha.
Ada satu museum yang bisa jadi tempat wisata sekaligus belajar mengenal siklus hidup manusia Bali. Namanya Samsara Living Museum, di Karangasem, Bali.
Samsara Living Museum berkolaborasi dengan Trihita Alam Eco School yang berlokasi di Denpasar. Mereka membangun sekolah gratis berkonsep alam.
Menawarkan konsep unik dan berbeda dari museum pada umumnya, Samsara Living Museum perkenalkan siklus hidup manusia Bali. Cek harga tiket museum itu di sini.