
Video: Indonesia Belum Punya Alat Pendeteksi Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi
Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menyebut Indonesia belum punya teknologi untuk mendeteksi sampah antariksa atau luar angkasa yang akan jatuh ke bumi.
Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menyebut Indonesia belum punya teknologi untuk mendeteksi sampah antariksa atau luar angkasa yang akan jatuh ke bumi.
Satelit Cosmos 482 milik Soviet jatuh di Samudra Pasifik, memastikan Indonesia aman dari pecahan. Peneliti BRIN pantau situasi dengan ketat.
Satelit milik Uni Soviet akhirnya jatuh di Samudra Pasifik. Indonesia yang sebelumnya diprediksi berpotensi kejatuhan sampah antariksa ini, dipastikan aman.
Satelit milik Uni Soviet, Kosmos 482 diperkirakan jatuh ke Bumi, Sabtu (10/5/2025) siang ini. Ini beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi kejatuhan.
Satelit tua Kosmos 482 diprediksi jatuh ke Bumi antara 7-13 Mei 2025. Risiko dampak fisik dan bahan berbahaya menjadi perhatian, terutama di Indonesia.
Wahana antariksa Uni Soviet, Kosmos 482, yang terperangkap di orbit Bumi selama 53 tahun akan jatuh. Indonesia juga berpotensi kejatuhan objek tersebut.
Kosmos 482 milik Uni Soviet akan jatuh ke Bumi dalam beberapa hari mendatang. Ini bukan sampah antariksa biasa, kata pengamat.
Satelit milik Uni Soviet, Kosmos 482 diperkirakan jatuh ke Bumi pekan ini. Satelit ini akan menambah daftar sampah antariksa yang jatuh ke Bumi. Ini dampaknya.
Pesawat ruang angkasa Uni Soviet yang terperangkap orbit Bumi lebih dari 50 tahun akhirnya akan jatuh. Diperkirakan meluncur tanggal 10 Mei 2025.
Indonesia berpotensi jadi lokasi jatuhnya satelit Kosmos 482. BRIN memantau jatuhnya sampah antariksa, meski lokasi jatuh tak bisa diprediksi akurat.