
Pengusaha Mal Sebut Rojali & Rohana Tak Akan Hilang, Ini Alasannya
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai fenomena rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana) akan selalu ada.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai fenomena rombongan jarang beli (rojali) dan rombongan hanya nanya (rohana) akan selalu ada.
"Kita bisa melihat bagaimana sekarang ini mal-mal sepi karena sebenarnya bukan karena Rojali dan Rohana," kata Piter.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti tentang fenomena munculnya rombongan yang hanya melihat-lihat di pusat perbelanjaan.
Fenomena Rojali dan Rohana tidak menandakan krisis daya beli, melainkan perubahan perilaku belanja masyarakat yang harus direspons dengan kebijakan adaptif.
Kementerian Perdagangan bantah fenomena 'rohana' dan 'rojali' terkait daya beli. Wamen Dyah Roro Esti sebut perubahan cara belanja masyarakat Indonesia.
Chairul Tanjung mengungkapkan penurunan daya beli masyarakat akibat PHK dan kelas menengah yang 'turun kasta'. Kreativitas dan mengikuti tren jadi kunci sukses.
Munculnya fenomena rohana dan rojali di pusat perbelanjaan dikaitkan pada lesunya pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.
Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 5,12% secara tahunan pada kuartal II-2025.
Minoru Amano dari Suzuki mengungkap tren 'rohana' dan 'rojali' di pameran otomotif, menunjukkan lemahnya daya beli konsumen di Indonesia.
Kini ada fenomena Roh Halus alias rombongan hanya ngelus, tapi beli barangnya lewat online ketimbang langsung di pusat perbelanjaan.