
PMI Manufaktur RI Juni Jeblok, Ini Penjelasan Kemenperin
Sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi PMI 46,9 pada Juni 2025. Tekanan global dan domestik mempengaruhi permintaan dan daya beli konsumen.
Sektor manufaktur Indonesia mengalami kontraksi PMI 46,9 pada Juni 2025. Tekanan global dan domestik mempengaruhi permintaan dan daya beli konsumen.
Industri manufaktur dalam negeri menghadapi pukulan berat dari berbagai dampak ketidakpastian di pasar global maupun domestik.
PMI Manufaktur Indonesia Maret 2025 tercatat 52,4, turun dari 53,6. Penurunan ini dipengaruhi daya beli masyarakat dan lonjakan permintaan saat Lebaran.
Kementerian Perindustrian mencatat sektor manufaktur di Indonesia menggeliat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kinerja perekonomian RI tetap tangguh di awal tahun 2025.
PMI manufaktur Indonesia masih kontraksi di 49,6 pada November 2024, meski ada sedikit kenaikan. Regulasi dan produk impor jadi tantangan utama industri.
Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia pada November 2024 tercatat 49,6 masih berada dalam zona kontraksi selama lima bulan berturut-turut.
Menteri Airlangga Hartarto menanggapi kontraksi PMI Manufaktur Indonesia yang terjadi empat bulan berturut-turut, dipicu pelemahan daya beli masyarakat.
PMI Manufaktur Indonesia berada di zona merah pada Oktober 2024, mencatat 49,2.
Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia pada September 2024 meningkat tipis ke 49,2 dari 48,9 pada bulan Agustus.