
Polemik Chat Kunjungan Jokowi, Ketua DPRD Kuningan: Sudah Dijawab Istana
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy akhirnya buka suara terkait batalnya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ponpes Husnul Khotimah.
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy akhirnya buka suara terkait batalnya kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ponpes Husnul Khotimah.
Jabar Banten hari ini, heboh perseteruan antara Ketua DPRD Kuningan dengan Ponpes Husnul Khotimah hingga pembunuh karyawati hotel di Kuningan ditangkap.
Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy kembali membuat heboh masyarakat. Dulu bicara soal ponpes limbah, kini soal batalnya kunjungan Presiden Jokowi.
Skrinsut chat yang diduga Ketua DPRD Kuningan mengenai pembatalan kunjungan Jokowi ke Ponpes Husnul Khotimah berujung cekcok. Ini penjelasan versi warga.
Pesan WA yang diduga berasal dari Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy membuat geger masyarakat. Seorang warga pun berani mendatangi Nuzul sehingga cekcok.
PTUN Bandung menganulir pemecatan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy. Alhasil, politikus PDI Perjuangan itu bisa menduduki kursi Ketua DPRD kembali.
Sekretaris DPRD Kuningan M Nurdijanto mengatakan bahwa nasib Nuzul Rachdy sebagai Ketua DPRD Kuningan masih menunggu keputusan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Dilihat dari putusan itu saya rasa rancu, saya dijatuhi hukuman apa, yang ada dalam putusan saya lihat di fraksi yaitu sanksi sedang," kata Nuzul.
Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat. Mulai dari Kakek di Subang talak istri berusia 17 tahun hingga aksi bela Nabi Muhammad berbuntut penyegelan IFI Bandung
BK DPRD Kuningan merekomendasikan Ketua Dewan Nuzul Rachdy turun dari jabatannya. Ini buntut dari pernyataan politisi PDIP itu soal 'ponpes pembawa limbah'.