
Majukan Papua Lewat Pemberdayaan Masyarakat
Lebih dari 50 tahun PT Freeport Indonesia (PTFI) hadir di bumi cendrawasih Papua.
Lebih dari 50 tahun PT Freeport Indonesia (PTFI) hadir di bumi cendrawasih Papua.
Freeport kini fokus di tambang bawah tanah yang terdiri dari 4 bagian Big Gossan, Deep Ore Zone (DOZ), Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Grasberg Block Cave (GBC)
Para pekerja tambang amat berisiko, khususnya di area Tambang Bawah Tanah Tembagapura, Papua
"Mau ke Freeport ya, bisa lihat emas dong?" "Emas Freeport seberapa banyak sih?" Itulah pertanyaan sekaligus anggapan masyarakat mengenai tambang Freeport
Total dana pengembangan masyarakat dari 1992 hingga 2020, perusahaan ini telah menggelontorkan uang US$ 1,79 miliar untuk pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan data yang didapat detikcom, Freeport menggelontorkan biaya reklamasi dan rehabilitasi pascatambang sebesar USD 350 juta.
Saat pertama kali masuk sekolah banyak anak suku pedalaman Papua yang menangis terus saat dititipkan dan belum bisa lepas dari orang tua.
Rumah sakit ini masih mempunyai pekerjaan berat untuk mengedukasi masyarakat pedalaman Papua, utamanya soal kebersihan dan sanitasi.
Suku Kamoro percaya ada bala yang akan datang jika sembarang orang mengukir simbol nenek moyang mereka.
Setelah Freeport masuk dan mulai beroperasi tahun 70-an, suku pedalaman di area tambang direlokasi dan diberikan pekerjaan baru