
Sebar Vaksin COVID-19, Holding Farmasi Cetak Laba Rp 1,93 T
Holding BUMN farmasi mencetak laba bersih Rp 1,93 triliun pada tahun 2021.
Holding BUMN farmasi mencetak laba bersih Rp 1,93 triliun pada tahun 2021.
"Karena kita terus-terusan melawan epidemi. Nggak mungkin pakai vaksin impor terus ke depan. Doain aja, karena tidak mungkin pakai vaksin asing terus,"
Rapat Komisi VI DPR dengan holding farmasi BUMN menghasilkan 10 kesimpulan.
Komisi VI DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan holding BUMN farmasi siang ini.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan pembentukan holding BUMN farmasi diklaim mampu menurunkan harga obat yang saat ini masih tinggi.
Holding ini terbentuk pada 31 Januari 2020, di mana PT Bio Farma sebagai induk holding membawahi PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Holding tidak akan membuat vaksin corona melainkan lebih mengutamakan pembuatan alat pendeteksi virus terlebih dahulu.
"Diharapkan nanti dengan sub-holding ini, maka terbangunlah kemandirian obat dan alat kesehatan yang selama ini masih 90% - 94% itu kita masih impor,"