
Hormati Melasti, Keluarga Tunda Larung Abu Jenazah Hari Darmawan
Jenazah Hari Darmawan telah dikremasi. Namun keluarga sepakat untuk tak melarung abu jenazah untuk menghormati hari Melasti.
Jenazah Hari Darmawan telah dikremasi. Namun keluarga sepakat untuk tak melarung abu jenazah untuk menghormati hari Melasti.
Tangis haru mewarnai prosesi kremasi Hari Darmawan. Pendiri Matahari Group itu dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua, Bali.
Keluarga Hari Darmawan menolak rencana permintaan autopsi terhadap almarhum. Keputusan itu diambil karena pihak keluarga telah ikhlas melepas kepergian Hari.
"Keluarga sempat bilang kalau Bapak (almarhum) merencanakan akan ke Bali hari Sabtu kemarin," kata Juru bicara keluarga almarhum, Roy Nicholas Mandey.
Keluarga memilih hari Rabu untuk dikremasi agar seluruh keluarga bisa berkumpul dan melihat jenazah sebelum diantar ke peristirahatan terakhir.
"Pak Hari Darmawan tidak hanya berbisnis tapi juga memperjuangkan idealisme. Ia pengusaha pejuang," kata Kristin Samah
Dia memulai bisnisnya sejak tahun 1960. Sejak saat itu, bisnisnya terus berkembang.
Jenazah pendiri Matahari Group Hari Darmawan kini disemayamkan di rumah duka di Denpasar, Bali.
Hingga 1997, Matahari memiliki 85 gerai yang tersebar di 35 kota di Indonesia. Jumlah karyawan mencapai 30 ribu, dan dukungan lebih dari 3.500 pemasok.
Hari membeli toko serba ada terbesar di kawasan Pasar Baru. Waktu itu namanya 'Toko De Zon'.