
2 Driver Ojek Online Pengantar 'Tuyul' di Makassar Dibekuk
Dua driver ojek online pengangkut 'tuyul' di Makassar alias orderan fiktif ditangkap. Pelaku telah beroperasi 2 bulan dengan keuntungan hingga Rp 6 juta.
Dua driver ojek online pengangkut 'tuyul' di Makassar alias orderan fiktif ditangkap. Pelaku telah beroperasi 2 bulan dengan keuntungan hingga Rp 6 juta.
Fenomena pengemudi ojek online (ojol) yang memalsukan lokasi keberadaannya dengan aplikasi 'fake global positioning system (GPS)' membuat Grab geram.
Istilah tuyul digunakan untuk penumpang fiktif. Praktik ini dilakukan lantaran mitra driver mengejar insentif yang diberikan penyedia jasa transportasi online.
Ditreskrimsus Polda Jateng dan Polres Pemalang membongkar praktik driver pengantar 'tuyul'. Akibatnya Grab mengaku merugi hingga miliaran rupiah.
Empat driver taksi online pengantar 'tuyul' dibekuk. Polisi juga mengamankan seorang perempuan yang menampung dan mengatur uang haram komplotan tersebut.
Order fiktif alias order 'tuyul' untuk aplikasi transportasi online juga terjadi si Surabaya. Tiga pelakunya telah tertangkap. Mereka adalah mahasiswa.
Sepuluh driver itu bekerja sama dengan tersangka Abdul Azis alias Azis. Azis adalah seorang mahasiswa yang bertugas untuk nge-root ke sistem aplikasi Grab.
Grab Indonesia menilai tidak ada motif persaingan bisnis di kasus tertangkapnya 10 driver pengantar 'tuyul'.
Polisi menangkap 10 orang driver Grab Car yang mengantarkan penumpang 'tuyul'. 3 tersangka di antaranya memang driver di perusahaan taksi online sejenis.
Sepuluh tersangka ini bisa melakukan hal itu atas bantuan tersangka AA dan CRN.