
Danantara Teken Kerja Sama Investasi Proyek Nikel dengan Eramet
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melakukan kerja sama investasi ke proyek hilirisasi nikel dengan raksasa tambang Prancis, Eramet.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melakukan kerja sama investasi ke proyek hilirisasi nikel dengan raksasa tambang Prancis, Eramet.
Eramet adalah perusahaan pertambangan asal Prancis, berencana memproduksi baterai mobil listrik, dengan bahan baku nikel dari Halmahera.
CEO Eramet Indonesia, Jérôme Baudelet, optimis Indonesia akan jadi produsen nikel terbesar dunia dalam 10 tahun, dengan 70% produksi global berasal dari sini.
Mineral nikel dinilai kunci untuk merealisasikan masa depan kendaraan listrik dan mendukung energi transisi yang sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia.
Eramet siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik (EV) dan target transisi energi RI.
Eramet turut mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk transisi energi.
BASF asal Jerman dan Eramet asal Prancis dikabarkan membatalkan rencana investasi senilai US$ 2,6 miliar untuk permunian kobalt di Maluku Utara.
Perusahaan Kimia dari Jerman BASF dan perusahaan tambang asal Prancis, Eramet membatalkan investasi nikelnya di Indonesia, apa kata BKPM?