
Tahun Depan Anggaran Negara Diramal Masih Defisit
Pemerintah menyebut tahun depan masih akan terjadi defisit anggaran. Hal ini karena penerimaan negara disebut masih lebih rendah dibandingkan belanja.
Pemerintah menyebut tahun depan masih akan terjadi defisit anggaran. Hal ini karena penerimaan negara disebut masih lebih rendah dibandingkan belanja.
Permintaan paket stimulus oleh parlemen Amerika Serikat (AS) membuat defisit anggaran terus membengkak.
Defisit anggaran AS pada tahun fiskal 2020 ini bengkak menjadi US$ 3,13 triliun atau lebih dari 3 kali lipat defisit tahun lalu
"Indonesia itu sangat terkenal dalam sejarah sebagai negara yang pengelolaan APBN nya itu sangat-sangat disiplin mengenai defisit."
Realisasi APBN sampai Agustus 2020 mengalami defisit hingga 3,05% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit ini setara dengan Rp 500,5 triliun.
"Kalau defisit artinya pemerintah menerbitkan utang, defisit itu memang dibiayai penerbitan utang pemerintah."
Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) telah mencapai rekor tertinggi yakni lebih dari US$ 3 triliun atau sekitar Rp 44.400 triliun (kurs Rp 14.800).
Badan Anggaran (Banggar) DPR melarang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambah defisit anggaran di tahun 2021.
Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat untuk melebarkan defisit anggaran ke level 5,7% terhadap PDB untuk APBN 2021.
Pemerintah menyebut masih membutuhkan sekitar Rp 900 triliun untuk pembiayaan defisit anggaran yang saat ini terjadi.