
Menjaga Kepercayaan pada Bank Syariah
Kendala ini tentunya membuat seluruh nasabah loyal BSI yang selama ini menggunakannya sebagai layanan utama transaksi keuangan merasa kecewa.
Kendala ini tentunya membuat seluruh nasabah loyal BSI yang selama ini menggunakannya sebagai layanan utama transaksi keuangan merasa kecewa.
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menjamin uang nasabah Bank Syanah Indonesia tidak hilang pasca terjadinya eror yang diduga karena diretas hacker.
Layanan BSI sempat mengalami serangan siber yang membuat sistem bank bermasalah. Dittipidsiber Bareskrim Polri menyelidiki terkait serangan siber itu.
Legislator Gerindra, Kamrussamad, meminta OJK dan Kementerian BUMN turun tangan lakukan audit investigasi terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kasus dugaan kebocoran data Bank Syariah Indonesia (BSI) turut menyoroti keberadaan lembaga perlindungan data pribadi yang tak kunjung dibentuk.
Kelompok hacker LockBit yang ngaku meretas data BSI kini mengklaim telah membagikan data-data yang dicuri ke dark web. Mereka juga memberi saran untuk nasabah.
Kabar terbaru menyebutkan data nasabah Bank Syariah Indonesia disebar grup ransomware di dark web. Pihak BSI menegaskan data dan dana nasabah tetap aman.
Ancaman LockBit rupanya tak sekadar isapan jempol. Kelompok hacker ini benar-benar menyebar data BSI yang dicuri belum lama ini di dark web.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan gangguan yang dialami IT BSI dapat segera dipulihkan.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan untuk pelunasan biaya calon jemaah haji telah mencapai 97,67% atau 157.775 orang.