
Cerita Polisi yang Kena Anak Panah Saat Rusuh di Deiyai
Bripda Dedi Taime menceritakan kejadian mencekam saat unjuk rasa berujung rusuh di Deiyai, Papua. Dedi saat itu menjadi korban terkena anak panah.
Bripda Dedi Taime menceritakan kejadian mencekam saat unjuk rasa berujung rusuh di Deiyai, Papua. Dedi saat itu menjadi korban terkena anak panah.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi keluarga korban meninggal dalam rusuh di Papua.
Dua anggota TNI itu adalah Sertu Sunendra dan Serka Arif Y. Sunendra mengalami luka akibat terkena panah. Sedangkan Arif luka terkena sajam.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengerahkan 300 personelnya ke Deiyai dan Paniai Papua untuk memperkuat pengamanan di sana.
"Kemudian ada satu anggota penyerang juga yang meninggal dunia karena panah. TNI-Polri tidak pernah menggunakan panah," kata Kapolri Jenderal Tito K.
Dua warga yang tewas dalam serangan terhadap aparat TNI-Polri oleh sejumlah orang di Deiyai, Papua, diduga berasal dari massa penyerang.
Polda Papua mengatakan ada dua warga yang tewas dalam peristiwa serangan oleh massa ketika ada demonstrasi di Deiyai, Papua.
Seorang anggota TNI gugur dalam penyerangan sejumlah orang kepada aparat di Deiyai, Papua. Anggota TNI itu diserang saat menjaga kendaraan berisi senjata.
"Ini memang ada upaya masif membentuk opini di luar yang dilakukan dan konfirmasi kebenarannya msih belum jelas," kata Moeldoko.
Polri menyebut ada 1 anggota TNI yang gugur dan enam anggota TNI-Polri yang terluka akibat panah dan bacokan saat bertugas mengamankan aksi massa di Deiyai.