
Polda Bali: Kami Tak Pakai Peluru Tajam untuk Lumpuhkan Amokrane
Berdasarkan hasil uji forensik, mantan atlet Mixed Martial Arts (MMA) itu tewas karena luka sayatan di leher, bukan karena tembakan.
Berdasarkan hasil uji forensik, mantan atlet Mixed Martial Arts (MMA) itu tewas karena luka sayatan di leher, bukan karena tembakan.
Kemungkinan besar luka sayatan di leher itu bersumber dari pertarungan antara Amokrane dengan Anggota Polsek Kuta Utara Brigadir Anak Agung Putu Sugiarta.
Pengusaha ini kenal baik dengan Amokrane Sabet, bule Prancis yang ditembak polisi. Sabet tidak bermoral dan sering berbuat onar di Kuta.
Amokrane Sabet harus tewas diterjang peluru polisi karena menyerang petugas. Anggota Polsek Kuta Utara Brigadir Anak Agung Putu Sugiarta ditusuknya di selokan.
Bahkan pernah, 20 orang melaporkannya ke Polisi karena terganggu dengan ulah Amokrane Sabet. Yang dia ancam mulai dari warga setempat sampai ketua pecalang.
Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie, keberadaan Sabet di Bali yang overstay sudah melanggar aturan keimigrasian.
WN Prancis Amokrane Sabet, diketahui ia sudah overstay visa sejak 27 September 2015 lalu. Ia berurusan dengan polisi setelah kerap melakukan onar di Bali.
Polisi terpaksa menembak WN Prancis Amkorane Sabet hingga tewas. Bagaimana kronologinya?
Polisi Bali menembak mati seorang WN Prancis bernama Amokrane Sabet usai menusuk mati seorang polisi. Media asing turut memberitakan insiden ini.
WN Prancis Amokrane Sabet ditembak mati oleh polis. Mantan petarung MMA itu dikenal sebagai pembuat onar.