
Terang Tanpa Mata
Tiga dekade lalu, Ade Ismail, pria asal Balikpapan ini merantau ke Jakarta demi mendapatkan pendidikan Islam yang inklusif bagi disabilitas netra.
Tiga dekade lalu, Ade Ismail, pria asal Balikpapan ini merantau ke Jakarta demi mendapatkan pendidikan Islam yang inklusif bagi disabilitas netra.
Begini suasana tadarus Al-Qur'an di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) KH. Ahmad Dahlan, Banyuwangi. Mereka tadarus menggunakan Al-qur'an braille.
Al-Quran yang mereka gunakan terdapat tulisan menggunakan sistem titik atau benjolan kecil pada permukaan kertas.
Tenaga pengajar Alquran Braille di Indonesia hanya ada 50 orang, sedangkan ada sekitar 3.000 SLB yang memiliki kurikulum membaca Alquran..
Sayup-sayup lantunan ayat suci Alquran terdengar dari Masjid Ruhul Qolbi. Keterbatasan fisik tak menghalangi mereka untuk mengaji Alquran di bulan Ramadan