
Mobil Hidrogen Masih Fantasi, Belum Relevan untuk Indonesia
Mantan Menhub Ignasius Jonan memprediksi mobil hidrogen di Indonesia masih lama. Harga mahal dan pengembangan diperlukan sebelum menjadi massal.
Mantan Menhub Ignasius Jonan memprediksi mobil hidrogen di Indonesia masih lama. Harga mahal dan pengembangan diperlukan sebelum menjadi massal.
Pemerintah belum berencana memberikan insentif untuk mobil bertenaga hidrogen.
Moeldoko menilai adopsi bahan bakar hidrogen di Indonesia masih butuh waktu. Ia menjelaskan tantangan harga dan infrastruktur yang harus diatasi.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menilai adopsi mobil hidrogen di Indonesia bisa lebih cepat dari Jepang.
Fokus pada lingkungan yang lebih bersih, sudah seharusnya semua kebijakan yang mendukungnya diberikan pemerintah.
Penjualan mobil hidrogen global turun 21,6% dalam dua tahun terakhir. Meski begitu, Toyota tetap optimis dan mencari peluang untuk pengembangan di masa depan.
Segini banyak proyeksi mobil hidrogen yang bakal wara-wiri di Indonesia.
PT PLN (Persero) mengungkap biaya penggunaan hidrogen lebih murah daripada menggunakan bensin.
Toyota Mirai menghasilkan air dari sisa pembakaran, yang aman diminum namun tidak disarankan untuk konsumsi rutin. Cocok untuk menyiram tanaman.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menajajal mobil hidrogen, dan menyatakan ini bisa menekan impor BBM