
Imbas PDNS Tumbang, Pemerintah Percanggih Pusat Data Nasional
Imbas tumbangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, pemerintah kini meningkatkan kemampuan Pusat Data Nasional (PDN) yang masih dalam proses pembangunan.
Imbas tumbangnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, pemerintah kini meningkatkan kemampuan Pusat Data Nasional (PDN) yang masih dalam proses pembangunan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menjamin layanan public digital telah kembali normal per 1 Juli.
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, menyerahkan aset properti eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) ke 9 kementerian dan lembaga.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto bersama Menkeu Sri Mulyani menghibahkan aset properti eks BLBI ke 9 kementerian/lembaga.
Hadi mengatakan BSSN adalah institusi yang sangat vital dan penting, sehingga perlu kerja sama, kerja keras, dan konsentrasi dari seluruh pemangku kepentingan.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyatakan layanan publik yang menggunakan Pusat Data Nasional (PDN) beroperasi normal tanpa hambatan lagi Juli ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengungkapkan penyebab Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 tumbang.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meningkatkan keamanan siber nasional pasca serangan ransomware Brain Cipher terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2
Pemerintah terus berupaya memulihkan layanan publik yang terdampak usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang ransomware Brain Cipher.
Imbas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang diserang ransomware, pemerintah kini akan mewajibkan kementerian, lembaga, daerah untuk memiliki backup.