
Digerebek Usai Gali Kuburan, Sejoli Pemutilasi Sempat Kabur ke Atap Rumah
Tersangka Fajri baru selesai mandi dan mengenakan handuk saat ditangkap. Mereka sempat loncat ke atap genting untuk menghindari penangkapan polisi.
Tersangka Fajri baru selesai mandi dan mengenakan handuk saat ditangkap. Mereka sempat loncat ke atap genting untuk menghindari penangkapan polisi.
Kedua sejoli ini mengontrak rumah untuk menjadikannya sebagai kuburan bagi korban mutilasi Rinaldi Harley Wismanu.
Fajri pernah datang ke rumahnya di Pasar Minggu, Jaksel, sekitar 2 bulan lalu dan membawa Laeli tinggal. Warga tidak terima sehingga Fajri diusir dari rumah.
Total ada 37 adegan yang diperagakan oleh tersangka Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajri. Rekonstruksi menggambarkan perencanaan hingga mutilasi korban.
Kedua tersangka menguras uang Rp 97 juta dari ATM korban. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli perhiasan hingga motor baru.
Sejumlah fakta baru terungkap dalam rekonstruksi kasus mutilasi Rinaldi Harley Wismanu. Berikut 6 fakta baru tersebut.
Selama 3 hari dibiarkan di dalam kamar mandi Apartemen Pasar Baru Mansin, kedua tersangka membelanjakan uang hasil kejahatannya itu.
Laeli Atik Supriyatin merupakan sarjana MIPA Universitas Indonesia. Saat kuliah, Laeli Atik Supriyatin disebut sempat bekerja di sebuah perusahaan besar.
Dengan mendapatkan password HP korban, kedua tersangka dengan leluasa mengakses catatan pada ponsel korban, termasuk PIN ATM.
Laeli Atik Supriyatin (26) dan Djumadil Al Fajri (26) jadi tersangka mutilasi Rinaldi. Ibu Laeli, Masliha (58), tak menyangka putrinya terlibat kasus itu.