
Pakar IDI Ungkap 5 Obat COVID-19 yang Tak Bermanfaat Bagi Pasien
Ketua Satgas COVID-19 IDI mengungkap lima jenis obat COVID-19 yang terbukti tidak bermanfaat. Obat-obatan tersebut banyak digunakan di masa awal pandemi Corona.
Ketua Satgas COVID-19 IDI mengungkap lima jenis obat COVID-19 yang terbukti tidak bermanfaat. Obat-obatan tersebut banyak digunakan di masa awal pandemi Corona.
Ivermectin bukan obat pertama yang disebut-sebut bisa menjadi terapi untuk pasien COVID-19. Ada juga obat lain seperti Hydroxychloroquine hingga remdesivir.
Klorokuin termasuk salah satu obat yang sempat digunakan untuk pasien COVID-19. Namun baru-baru ini BPOM menarik izin EUA klorokuin, apa alasannya?
BPOM RI mencabut EUA dan izin edar dari obat yang mengandung Hydroxychloroquine Sulfate dan Chloroquine Phosphate untuk pengobatan COVID-19.
Apakah obat Corona sudah ditemukan? Pertanyaan tersebut mungkin kerap muncul di benak sebagian orang di masa pandemi ini. Berikut perkembangannya di dunia.
Obat dexamethasone dan hydroxychloroquine digunakan untuk mengobati pasien COVID-19 di Indonesia. Pakar Gugus Tugas COVID-19 menyebut masih dilakukan studi.
Terkait penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin di Indonesia, BPOM masih memberikan izin penggunaan untuk kondisi emergensi bagi pasien Corona.
Penggunaan dexamethasone dan klorokuin pada pasien Corona di RI masih dalam uji klinis. Namun bagaimana penggunaannya untuk pasien Corona?
WHO mengatakan uji coba obat malaria disetop. Langkah ini diambil usai studi menunjukkan tidak ada manfaat dari hidroksiklorokuin atau klorokuin.
Otoritas Kesehatan Brasil menyebut tetap menggunakan klorokuin untuk pasien Corona kelompok anak dan ibu hamil meski FDA AS menarik izin penggunaannya.