
Berikut Kronologi Terciptanya Klaster Hajatan di Banyuwangi
Klaster hajatan di Banyuwangi muncul setelah 4 orang mengalami gejala COVID-19 saat pernikahan di Desa Wringinpitu, Tegaldlimo. Begini kronologinya.
Klaster hajatan di Banyuwangi muncul setelah 4 orang mengalami gejala COVID-19 saat pernikahan di Desa Wringinpitu, Tegaldlimo. Begini kronologinya.
Jumlah warga positif COVID-19 di klaster hajatan di Banyuwangi, bertambah menjadi 30 orang. Ini setelah pihak Satgas COVID-19 melakukan tracing.
Klaster arisan-hajatan di perumahan Taman Harapan Baru, Bekasi, Jawa Barat, memakan korban. Seorang lansia meninggal dunia.
Desa Wringinpitu, Tegaldlimo, Banyuwangi telah menjadi Klaster hajatan COVID-19. Satgas COVID-19 Banyuwangi melakukan penyemprotan disinfektan di desa itu.
Akses di Desa Bantengan, Kabupaten Madiun, dibatasi usai muncul klaster hajatan di kawasan itu. Imbas klaster hajatan puluhan warga dinyatakan positif COVID-19.
Dukuh Balerejo di Madiun di-lockdown. Dukuh tersebut ditutup karena telah menjadi klaster hajatan dengan 66 warganya positif COVID-19.
Klaster hajatan di di Dusun Ringinsari, Desa Wringinpitu, Tegaldlimo, mencatat 25 warga positif COVID-19. Satgas pun melakukan lockdown lokal.
Pasien COVID-19 di Jatim usai Lebaran 2021 perlahan mengalami lonjakan. Selain itu, ditemukan sejumlah perjalanan klaster COVID-19 mulai bermunculan.
Sebanyak 66 warga Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Wungu, Madiun positif COVID-19. Mereka terpapar COVID-19 usai menghadiri hajatan pernikahan.
Dalam 2 bulan, klaster-klaster positif COVID-19 bermunculan di Jawa Timur. Klaster-klaster ini bermunculan khususnya usai libur Lebaran 2021. Ini rinciannya.