
PM Israel Berharap Adanya Perubahan Rezim Iran
Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengharapkan perubahan rezim bagi rakyat Iran, musuh bebuyutannya. H
Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett mengharapkan perubahan rezim bagi rakyat Iran, musuh bebuyutannya. H
Inisiatif itu ditawarkan ketika Washington mulai kehabisan sabar dan menetapkan tenggat akhir negosiasi Perjanjian Nuklir.
Iran meluncurkan roket yang disebutkan membawa tiga perangkat ke luar angkasa pada Kamis (30/12). Peluncuran roket ini ditentang Amerika Serikat.
Pemimpin dari AS, Jerman, Prancis dan Inggris mendesak Iran melanjutkan kepatuhan nuklir di sela-sela G20, demi menghindari eskalasi berbahaya di masa depan.
Sikap skeptis AS ini disampaikan setelah kepala perunding Iran mengumumkan siap kembali ke perundingan nuklir di Wina, Austria, pada akhir November mendatang.
Amerika Serikat menyatakan bahwa upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 saat ini berada pada "fase kritis".
PM Israel, Naftali Bennett, berniat melobi Presiden Joe Biden untuk secara permanen membatalkan Perjanjian Nuklir 2015 dengan Iran.
Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, melontarkan peringatan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel bisa menjangkau wilayah Iran.
Israel yang sebelumnya menentang keinginan AS kembali ke kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) akhirnya luluh. Kini Israel menerima kerja sama dengan AS.
Iran tolak tawaran Uni Eropa soal pertemuan informal yang melibatkan AS terkait kesepakatan nuklir 2015. Iran anggap 'waktunya belum pas'