
Warga Janji Tetap Terima Keluarga yang Simpan Kerangka Ayah-Anak
Mereka tak menyangka Neneng Hatidjah (76) menyimpan jasad suami dan anaknya bertahun-tahun. Meski begitu, warga akan tetap menerima keluarga itu bila kembali.
Mereka tak menyangka Neneng Hatidjah (76) menyimpan jasad suami dan anaknya bertahun-tahun. Meski begitu, warga akan tetap menerima keluarga itu bila kembali.
"Kita ingin mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyakit atau lain-lain. Warga sudah sepakat, siap membantu untuk membersihkan," ujar Timbul.
Penemuan dua kerangka manusia di dalam rumah menghebohkan Cimahi. Pemkot Cimahi mengingatkan aparat kewilayahan lebih aktif memantau warganya.
Tim gabungan Satreskrim Polres Cimahi dan Unit Reskrim Polsek Cimahi Selatan masih mendalami kasus kerangka ayah dan anak yang disimpan keluarganya di rumah.
Polisi menemukan informasi terbaru terkait alasan sekeluarga di Cimahi hidup selama lebih satu tahun bersama jasad kerangka ayah-anak.
Ada dugaan Hanung Sobana dan Hera dikuliti karena baru 1-2 tahun meninggal tapi sudah jadi kerangka. Polisi mengecek.
"Siang ini kita akan bongkar sekitaran rumah. Salah satunya kaitannya dengan isu 'buang bangkai' yang ramai dibicarakan warga," ujar AKP Niko N Adiputra.
"Waktu itu warga ada yang sempat menyapa bu Neneng yang bawa keresek, katanya isinya bangkai," ucap Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Niko N Adiputra.
Polisi belum menyimpulkan keluarga perawat kerangka manusia di Cimahi memahami ajaran tertentu. Namun begitu, polisi punya cara guna mengungkap hal itu.
Lokasi penemuan kerangka Hanung Sobana dan Hera Sri Herawati di Cimahi masih menyedot perhatian warga. Pagi ini warga masih menyemut di rumah tersebut.