
Kontroversi Ridwan Saidi: 'Sriwijaya Bajak Laut' Hingga 'Kerajaan Galuh Brutal'
Ridwan Saidi menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis, Jawa Barat. Bukan kali ini saja dia menuai kontroversi atas pendapatnya soal sejarah kerajaan di Indonesia.
Ridwan Saidi menyebut tidak ada kerajaan di Ciamis, Jawa Barat. Bukan kali ini saja dia menuai kontroversi atas pendapatnya soal sejarah kerajaan di Indonesia.
Kontroversi yang dipantik Ridwan Saidi bikin imaji publik melayang ke sejarah silam. Syahdan, Sriwijaya adalah kerajaan maritim yang menjaga laut dari perompak.
Ridwan Saidi menyatakan Sriwijaya dan Tarumanegara adalah kerajaan fiktif. Apakah argumen Ridwan kuat? Mari membedah keterangan Ridwan.
"Gaya penyampaian Pak Ridwan Saidi mengoyak rasa kesatuan," kata anggota DPR dari Dapil Sumsel 2 Bobby Adhityo.
Ada artefak dan situs Candi yang jadi bukti keberadaan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini mematahkan pernyataan Ridwan Saidi.
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya disebut memiliki potensi tinggi pada sektor pariwisata di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Ridwan Saidi menyebut Sriwijaya fiktif dan bajak laut. Pernyataan itu muncul dari hasil penelitiannya dan membaca buku.
"Tidak ada. Semuanya dongeng. Nggak ada jejaknya," begitu kata Ridwan Saidi menyangkal bukti keberadaan Kerajaan Sriwijaya. Ini bukti keberadaan Sriwijaya.
Ucapan budayawan Betawi yang menyebut 'Sriwijaya kerajaan fiktif dan bajak laut' menuai kritik. Berikut ini adalah foto dan bukti Kerajaan Sriwijaya itu nyata.
"Bajak laut itu disebut saat Cheng Ho datang ke Nusantara. Dia datang sesuai perintah untuk menumpas bajak laut dan saat itu Sriwijaya sudah runtuh"