
Sederet WNI yang Jadi Sandera Kelompok Abu Sayyaf
Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan untuk pembebasan tiga WNI. Sebelumnya, Abu Sayyaf juga pernah menyandera sejumlah WNI lain. Berikut ini rangkumannya.
Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan untuk pembebasan tiga WNI. Sebelumnya, Abu Sayyaf juga pernah menyandera sejumlah WNI lain. Berikut ini rangkumannya.
"Pemerintah RI terus berkoordinasi dengan otoritas Malaysia dan Filipina untuk upaya pembebasan para sandera WNI tersebut," kata Judha.
Kelompok Abu Sayyaf yang menculik tiga nelayan Indonesia dari perairan dekat Sabah, Malaysia, meminta uang tebusan sebesar 30 juta Peso (Rp 8,3 miliar).
Seorang nelayan Indonesia lolos dari penculikan sekelompok pria bersenjata asal Filipina di perairan Malaysia dekat perbatasan. Mengapa?
Seorang warga Belanda yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf, tewas dalam baku tembak antara para penyekapnya dan tentara-tentara Filipina.
Kemenlu RI menyerahkan WNI korban sandera kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina Selatan ke pihak keluarga. Penyerahan itu diringi isak tangis keluarga.
"Atas nama pemerintah Republik Indonesia, saya mengucapkan duka cita yang sangat dalam," kata Menlu Retno.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, sudah tidak ada lagi WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina Selatan.
Hariadin, satu dari dua WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan tewas tenggelam di laut. Dia tewas saat berupaya kabur dari penyanderaan.
Jenazah Hariadin, WNI sandera Abu Sayyaf yang tewas di Filipina Selatan dipulangkan ke Tanah Air. Selain itu, WNI bernama Heri Ardiansyah juga dipulangkan.