
Bos WhatsApp Buka-bukaan Soal Kontroversi Kebijakan Privasi
Bos WhatsApp buka-bukaan soal kebijakan privasi baru yang kontroversial. Ia mengaku sekarang harus bersaing mendapat kepercayaan pengguna.
Bos WhatsApp buka-bukaan soal kebijakan privasi baru yang kontroversial. Ia mengaku sekarang harus bersaing mendapat kepercayaan pengguna.
WhatsApp menunda implementasi kebijakan privasi terbarunya. Tapi kebijakan ini terlanjur menimbulkan krisis kepercayaan di kalangan pengguna.
Kebijakan privasi WhatsApp yang penuh kontroversi disambut dengan kritik dan kebingungan. Berikut lika-liku kontroversi kebijakan ini sampai akhirnya ditunda.
Warganet ramai mengucapkan salam perpisahan 'Bye WhatsApp' di Twitter. WhatsApp diketahui menunda kebijakan privasi barunya yang kontroversial.
Perusahaan keamanan internet Kaspersky turut mengomentari kebijakan baru WhatsApp. Menurut Kaspersky, pada dasarnya tidak ada layanan yang gratis.
WhatsApp memutuskan untuk menunda penerapan aturan kebijakan privasi baru setelah kebijakan tersebut jadi kontroversi di kalangan masyarakat.
Pindah dari WhatsApp ke Signal atau Telegram tidak cukup hanya dengan bikin akun baru. Ini cara menghapus akun WhatsApp tanpa kehilangan dan chat.
Telegram tampaknya terus menuai buah dari dampak kebijakan baru WhatsApp. Dalam 72 jam terakhir, tercatat ada 25 juta pengguna baru yang bergabung ke Telegram.
Persoalan berbagi data dengan Facebook, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan masyarakat bisa memilih layanan pesan instan yang dapat menjaga data pengguna.
WhatsApp melakukan update kebijakan privasi dan banyak orang khawatir terhadap keamanan pasca menyetujui aturan tersebut. WhatsApp pun memberi tanggapan.