
Polemik Kamus Sejarah, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Buka Suara
Kamus Sejarah Indonesia menuai polemik karena melupakan tokoh-tokoh penting. Asosiasi Guru Sejarah Indonesia menyatakan pendapat mereka.
Kamus Sejarah Indonesia menuai polemik karena melupakan tokoh-tokoh penting. Asosiasi Guru Sejarah Indonesia menyatakan pendapat mereka.
Senyum Mendikbud Nadiem Makarim merekah usai meminta maaf ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Kamus Sejarah Indonesia mendapat protes lantaran tidak memasukkan nama pendiri NU K.H. Hasyim Asy'ari. Sejumlah sejarawan memberi saran revisi.
Mendikbud Nadiem Makarim bersilaturahmi ke PBNU. Nadiem Makarim meminta maaf terkait polemik kamus sejarah yang tak mencantumkan KH Hasyim Asy'ari.
Keluarga KH Hasyim Asy'ari menilai, munculnya Kamus Sejarah Indonesia yang menuai protes jadi indikasi masuknya paham radikal kiri. Pemerintah diminta waspada.
Nadiem mengatakan Kamus Sejarah Indonesia disusun saat ia belum menjabat Mendikbud. PKB tidak mempermasalahkan waktu penyusunan, namun isinya yang manipulatif
Kemendikbud menyatakan Kamus Sejarah Indonesia jilid I yang jadi kontroversi belum final. Nadiem Makarim meminta kamus tersebut disempurnakan.
"Itu programnya direktorat sejarah, urusannya hanya sampai di Dirjen. Tidak sampai ke menteri," kata Muhadjir Effendy.
Kemendikbud menegaskan tidak ada niat untuk menghilangkan peran pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah.
Kehebohan muncul saat nama KH Hasyim Asy'ari tidak termuat dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I. Apa yang sebenarnya terjadi?