
KRL Buatan China Sudah Wira-wiri di RI
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan total 11 trainset Kereta Rel Listrik (KRL) impor dari China sudah beroperasi.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan total 11 trainset Kereta Rel Listrik (KRL) impor dari China sudah beroperasi.
Pemerintah Indonesia mengalokasikan PMN Rp 4,77 triliun untuk KAI, INKA, dan Pelni.
Sejak resmi beroperasi akhir 2024, Industri Kereta Api (INKA) Banyuwangi telah merekrut ratusan pekerja lokal utamanya lulusan SMK di Banyuwangi.
"Lagi dikaji nanti diteruskan sama Danantara yang ngelanjutin. Kan sudah dialihkan ke holding operasi sekarang," ujar Tiko.
Tahun ini KCI akan menerima 23 rangkaian kereta, yaitu dari CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd., China 11 dan dari PT INKA 12.
Setelah uji coba di lintas Yogyakarta-Solo, KRL baru pesanan KAI Commuter, buatan dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA, telah tiba di Jakarta.
Uji coba tersebut merupakan pengujian KRL trainset ke-1 dari 16 trainset yang dipesan oleh KAI Commuter dan akan dioperasikan di Jabodetabek.
PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA melakukan uji coba Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek hasil produksinya di Solo, Jawa Tengah.
PT INKA kirim 2 unit Locomotive Platform ke Australia. Ekspor ini strategis untuk pasar global, dengan total 50 unit hingga 2028.
Dirut KAI, Didiek Hartantyo, siap mengikuti rencana penggabungan KAI dan INKA sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir. Proses diharapkan terlaksana tahun depan.