
Jadi Korban Serangan Teror, Dua Polisi Ini Menolak Trauma
Jadi korban serangan teroris, Aiptu Budiono dan AKBP Dodi Rahmawan bangkit dan menolak trauma.
Jadi korban serangan teroris, Aiptu Budiono dan AKBP Dodi Rahmawan bangkit dan menolak trauma.
AKBP Dodi Rahmawan mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukannya saat peristiwa bom buku. Sempat jatuh, kini dia semangat kembali.
Tangan kiri Dodi Rahmawan hancur saat berusaha menjinakkan bom buku lima tahun lalu. Bagaimana karier Dodi setelah itu?
Mata AKBP Dodi Rahmawan menerawang ke atas, dia mengingat peristiwa 5 tahun silam yang membuat dia kehilangan salah satu tangannya.
Rina Ferdina mendapat kiriman gambar penampakan sang suami saat ditembak teroris. Dia sempat shock, namun berusaha kuat demi anak-anak.
Hikmah lain dari penembakan yang dialami Aiptu Budiono adalah tekad hidup sehat. Dia kini menjauhi rokok dan kopi.
Aiptu Budiono baru saja mengalami peristiwa paling mengerikan dalam hidup. Tiga peluru ditembakkan teroris dari jarak dekat. Namun dia tak trauma.
Wajah M Ali, pelaku teror di Thamrin masih tergambar jelas di benak Aiptu Budiono. Mereka sempat saling berpandangan sebelum akhirnya tembakan dilepaskan.
Aiptu Budiono hanya mendengar dua kali suara tembakan pada dirinya saat teror Thamrin. Namun setelah diperiksa dokter, ternyata ada tiga peluru yang menembus.
Panggilan radio membuat Aiptu Budiono bergegas ke Pos Polisi Thamrin. Namun, baru saja turun dari motor, seorang teroris menembaknya dari jarak dekat. Dor! Dor!