
Tembus US$ 96/Barel, Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi dalam 7 Tahun
Minyak mentah berjangka Brent naik di atas US$ 96 atau setara Rp 1,37 juta (kurs Rp 14.277) per barel pada hari Senin sebelum turun kembali sedikit.
Minyak mentah berjangka Brent naik di atas US$ 96 atau setara Rp 1,37 juta (kurs Rp 14.277) per barel pada hari Senin sebelum turun kembali sedikit.
Goldman Sachs memprediksi harga minyak mentah US$ 100 per barel pada akhir tahun ini. Diperkirakan tahun depan harga minyak mentah Brent US$ 105 per barel.
Harga minyak diprediksi akan menguat tahun ini. Sejumlah analis memproyeksikan hal ini karena kapasitas produksi dan investasi tidak sama dengan tahun lalu.
Harga minyak sempat melonjak gila-gilaan pada musim gugur ini. Kondisi ini membuat produsen minyak ketiban untung.
AS telah meminta beberapa negara konsumen minyak terbesar di dunia untuk mempertimbangkan melepaskan beberapa cadangan minyak mentah mereka ke pasar global.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat harga rata-rata Indonesia crude price (ICP) atau minyak mentah Indonesia di Oktober 2021 naik.
Harga minyak mentah dunia terus naik dan kini menembus US$ 80,69 per barel. Angka tersebut naik selama tujuh hari berturut-turut karena krisis energi di Eropa.
Harga minyak dunia turun menyusul stok minyak mentah di American Petroleum Institute (API) diketahui naik 1 juta barel dalam sepekan.
Harga komoditas batu bara dan minyak mentah Indonesia kompak naik di awal tahun ini. Harga komoditas tersebut sebelumnya tertekan karena pandemi COVID-19.
Arab Saudi mengumumkan akan memangkas produksi minyaknya. Hal itu mendorong harga minyak melonjak 5%.