
BI Tebar Insentif buat Bank yang Rajin Genjot Kredit
Bank Indonesia (BI) memberikan insentif bagi bank yang rajin menyalurkan kredit.
Bank Indonesia (BI) memberikan insentif bagi bank yang rajin menyalurkan kredit.
BI akan memberikan insentif likuiditas makroprudensial terbaru bagi perbankan yang menyalurkan kredit atau pembiayaan secara cepat ke sektor-sektor prioritas.
Bank Indonesia (BI) diminta melakukan relaksasi aturan giro wajib minimum (GWM).
Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah secara bertahap, meskipun bunga acuan BI masih bertahan pada level 3,5% dalam 15 bulan,
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyebut akan ada penambahan likuiditas sebanyak Rp 4,5 triliun dari penurunan GWM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merespons langkah Bank Indonesia (BI) yang menahan bunga acuan dan melonggarkan GWM.
"Pasar mengapresiasi positif pilihan kebijakan BI, menahan suku bunga sementara untuk melonggarkan likuiditas dengan menurunkan GWM,"
"Jika kreditnya terdorong, pada akhirnya akan membantu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2%,"
Untuk menambah likuiditas perbankan, Bank Indonesia (BI) akan menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer sebesar 50 basis poin (bps)
BI menaikkan porsi pemenuhan giro wajib minimum (GWM) rupiah Rata-rata (konvensional dan syariah) dari 2% menjadi 3%.