
WHO Sebut 500 Anak-270 Wanita Tewas saat Israel Serang Gaza Lagi
Israel kembali menyerang Gaza 18 Maret 2025. WHO menyebut bahwa antara 18 Maret-4 April lebih dari 500 anak 270 wanita tewas akibat serangan tersebut.
Israel kembali menyerang Gaza 18 Maret 2025. WHO menyebut bahwa antara 18 Maret-4 April lebih dari 500 anak 270 wanita tewas akibat serangan tersebut.
Seruan-seruan gencatan senjata di Gaza, Palestina terus bergema menjelang bulan suci Ramadan. Seruan itu disuarakan oleh Amerika Serikat hingga Inggris.
Serangan tanpa henti di infrastruktur dan cuaca dingin di Gaza membuat wilayah Palestina tidak bisa dihuni. Bahkan, mereka bisa terancam mati kedinginan.
Sebanyak 66 persen warga Gaza mengidap penyakit menular yang menyebar lewat air. Hal ini terjadi karena kelangkaan air bersih imbas serangan Israel.
Epidemi hepatitis A kini merebak di Jalur Gaza. Ini terjadi di tengah daerah pengungsian yang penuh sesak dan kurang dijaga kebersihannya.
Menteri Kebudayaan Palestina, Atef Abu Saif, dari tenda pengungsian menuliskan segala hal yang terjadi di Gaza digempur Israel. Tulisan itu akan dijadikan buku.
WHO memperingatkan adanya lonjakan penyakit menular di wilayah Gaza. Bahkan, ada dokter yang menangani pasien bayi yang mengalami diare sampai 40 kali.
Relawan MER-C menceritakan vitalnya RS Indonesia di Gaza. Dia juga cerita soal upaya tetap menyalakan genset hingga pemenuhan kebutuhan air.
Dokter keturunan Inggris-Palestina, Ghassan Abu Sittah, membagikan kisahnya yang bekerja selama 43 hari di ruang operasi di rumah sakit Kota Gaza.
Beredar narasi yang menyebut lima bayi prematur ditemukan meninggal di RS Al Nasr, Gaza. Diduga, itu terjadi karena mereka tak dievakuasi dari RS anak-anak.