
Ada Peluang Baru di Sektor Makanan dan Minuman Imbas Corona
Ada kesempatan bagi pemain baru di industri makanan dan minuman di tengah pandemi virus Corona.
Ada kesempatan bagi pemain baru di industri makanan dan minuman di tengah pandemi virus Corona.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman membeberkan skenario terburuk atas pertumbuhan industri tahun ini.
Pengusaha tekstil mengungkapkan tidak mampu membayar THR sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pengusaha yang tergabung dalam Gapmmi sudah menyiapkan strategi menghadapi penjualan makanan minuman yang anjlok karena virus Corona.
Gapmmi memprediksi penjualan produksi makanan minuman turun sekitar 40% akibat COVID-19.
Pengusaha yang tergabung dalam beberapa asosiasi menyanggupi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja di tengah pandemi virus corona (COVID-19).
Menurut Wakil Ketua Umum Gapmmi Rachmat Hidayat, kebijakan permudah impor bahan baku belum berjalan optimal.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia menilai pengenaan cukai terhadap minuman berpemanis berpotensi menurunkan daya beli masyarakat.
"Seperti regulasi mamin misalnya terkait dengan import bahan baku, itu sering terjadi sehingga menyebabkan kebingungan dunia usaha,"
Sejumlah pabrik di sektor makanan dan minuman (mamin) terancam setop produksi. Pemicunya adalah stok garam untuk diolah tidak cukup.