
Rupiah Memang Masih Loyo, Tapi Kondisinya Beda dengan 1998
Rupiah tengah tak berdaya melawan dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, dolar masih betah di atas level Rp 14.800.
Rupiah tengah tak berdaya melawan dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, dolar masih betah di atas level Rp 14.800.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka positif. Laju positif masih bertahan hingga tutup perdagangan saham sore ini.
Amukan dolar AS sedikit mereda. Pagi ini dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp 14.890. Pagi kemarin, dolar mengamuk ke Rp 14.910.
"Indikator kritis ini adalah tanda-tanda ekonomi Indonesia bisa dan bukan tidak mungkin masuk ke dalam jurang krisis," kata Didik Rachbini
Naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga membawa pengaruh peternak ayam di Lamongan. Harga pakan ayam naik, menyebabkan biaya produksi ikut naik.
Lemahnya nilai tukar rupiah tak selamanya berdampak negatif bagi pelaku usaha dalam negeri. Seperti di Jombang, pengrajin manik-manik justru meraup untung.
Industri logam di Pasuruan merupakan salah satu sektor real yang terdampak penguatan mata uang dolar AS. Harga bahan baku pun naik sehingga produksi menurun.
Pengusaha tahu takwa di Kota Kediri belum merasakan imbas dolar AS naik, meski harga kedelai impor mulai naik Rp 300/kg. Sebab, pengusaha masih untung.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, berimbas harga kedelai. Seperti di Sidoarjo harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu ini naik.tetap
Nilai tukar rupiah beberapa waktu terakhir terus mengalami tekanan dari dolar AS. Bahkan ada yang menyebut Indonesia siap-siap mau krisis.