
Neraca Pembayaran RI Defisit, Melebar Jadi US$ 6,7 M
Neraca Pembayaran Indonesia defisit US$ 6,7 miliar di kuartal II 2025 akibat defisit transaksi berjalan.
Neraca Pembayaran Indonesia defisit US$ 6,7 miliar di kuartal II 2025 akibat defisit transaksi berjalan.
Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan US$ 200 juta pada kuartal I-2025.
Pemerintah mengklaim defisit neraca transaksi berjalan yang selama ini menjadi momok Indonesia dapat diobati dengan Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Amerika Serikat (AS) melonjak hingga 52,9% pada kuartal II-2020, terbesar sejak 12 tahun terakhir.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengungkap penyebab defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) triwulan I-2020 lalu tercatat US$ 3,9 miliar atau 1,4% dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit transaksi berjalan diproyeksi akan berada di bawah 2% pada akhir 2020.
Defisit transaksi berjalan triwulan I-2020 tercatat US$ 3,9 miliar atau 1,4% dari produk domestik bruto (PDB).
"Di 2021 defisit neraca dagang dan transaksi berjalan harus semakin menurun," kata Jokowi.
"Kalau kita neraca transaksi berjalan kita sudah positif, baik, saat itulah kita betul-betul baru merdeka, dengan siapapun kita berani,"