
Kepala BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di RI yang Bikin 'Gerah' Akhir-akhir Ini
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave.
Akhir-akhir ini masyarakat mengeluhkan cuaca panas yang ekstrem yang bisa merusak kulit. Bagaimana mencegahnya? Begini tips dari pakarnya.
Udara gerah di Indonesia belakangan ini bikin warga kipas-kipas. Ternyata kondisi ini bukan akibat gelombang panas (heatwave), melainkan efek peralihan musim.
BMKG mengungkap cuaca panas di Indonesia belakangan ini bukan akibat gelombang panas (heatwave). Kondisi cuaca panas ini dipicu oleh peralihan musim.
Risiko heatstroke ketika cuaca panas dapat meningkat apabila sering beraktivitas di luar ruangan. Kondisi ini perlu dicegah agar tak berdampak fatal pada tubuh.
Beberapa hari belakangan, cuaca di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya terasa panas, bahkan ketika malam hari dan sesudah turun hujan.
RI kembali dilanda cuaca panas beberapa hari terakhir. Tak sedikit warga mengeluhkan 'mandi keringat' lantaran panas yang menyengat. Begini fakta-faktanya.
Penjelasan analisis BMKG terkait penyebab fenomena cuaca panas terik seperti 'mendidih' yang melanda sebagian wilayah di Indonesia akhir-akhir ini.
Cuaca panas melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah, termasuk Kota Pati pun memanfaatkan cuaca panas tersebut untuk menggoreng telur tanpa kompor.
Beberapa waktu terakhir, sebagian wilayah Indonesia mengalami fenomena suhu panas yang cukup terik pada siang hari. Apa penyebabnya? Ini kata BMKG.